Gelar Workshop, Polimdo Rumuskan 13 Kompetensi Soft Skills Berbasis Industri Dalam Kurikulum Prodi ITM

  • Whatsapp
Direktur Politeknik Negeri Manado Dra. Mareyke Alelo, MBA

MANADO, detikgo.com – Dalam rangka penyusunan kurikulum untuk Program Studi International Tourism Management (ITM) Politeknik Negeri Manado (Polimdo) menggelar Workshop bertajuk Design Lesson Plan for Soft Skills Based on Industry di Hotel Gran Puri pada 10-12 September 2021.

Program Studi International Tourism Management merupakan program studi yang diselenggarakan atas kerjasama Politeknik Negeri Manado dan Pemerintah Kerajaan Inggris yang difasilitasi oleh International Labour Organization (ILO).

Bacaan Lainnya

Kepada www.detikgo.com , Direktur Politeknik Negeri Manado Dra. Mareyke Alelo, MBA mengatakan bahwa hal penting yang perlu diperhatikan saat mendirikan program studi adalah penyusunan kurikulum yang tepat mengingat kurikulum merupakan bagian terbesar dalam upaya mendirikan program studi. Menyadari bahwa kompetensi yang dibutuhkan oleh industri tidak hanya meliputi hard skills yang menyangkut kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan secara teknis, tetapi juga harus diimbangi dengan soft skills dimana seseorang harus memiliki karakteristik, keterampilan dan kecerdasan sosial sehingga mampu berkomunikasi, beradaptasi, berinteraksi, bersosialisasi, bernegosiasi, berpikir kritis dan menyelesaikan masalah di dunia kerja maka memasukkan soft skills kedalam kurikulum sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan soft skills.

Menurut Mareyke, tidak seperti kemampuan mengerjakan pekerjaan teknis pada hard skill yang dapat dipelajari, soft skills lebih mengarah kepada kemampuan mengelola emosi dan wawasan dalam memperlakukan orang lain. Meskipun berbeda, soft skills dan hard skills tidak dapat diajarkan secara terpisah. Kemampuan soft skills ini dapat ditingkatkan dengan baik melalui pengalaman dan latihan rutin. Karenanya, melalui kegiatan ini Politeknik Negeri Manado berupaya untuk merumuskan dan menentukan berbagai bentuk kegiatan untuk menciptakan lingkungan yang riil yang memungkinkan mahasiswa melatih kemampuan soft skills yang nantinya akan diimplementasikan di dunia kerja.

Lebih lanjut Mareyke menjelaskan tentang metode pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa meningkatkan kemampuan soft skills, diantaranya project based learning dan case studies yang dapat melatih kemampuan mahasiswa mengatasi masalah di dunia kerja. Hard skills dan soft skills merupakan satu paket kompetensi yang mutlak dimiliki oleh seseorang yang akan terjun di dunia kerja.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Mirjam Pratidina Tenda, S. Pd, M. Hum., selaku PIC Soft Skills mengatakan bahwa pelaksanaan workshop ini bertujuan untuk melengkapi kurikulum yang ada dengan memasukkan soft skills dalam lesson plan yang ada sebagai bagian dari persiapan yang harus dilaksanakan terkait pembukaan program studi International Tourism Management yang difasilitasi oleh International Labour Organization.

Dosen pengajar di Jurusan Pariwisata yang akrab disapa Sensei Dina ini menjelaskan bahwa workshop yang diikuti oleh sejumlah dosen pengajar di Politeknik Negeri Manado ini juga menyertakan pelaku industri pariwisata dengan tujuan untuk mengetahui dan mendapatkan berbagai masukan tentang kompetensi soft skills yang dibutuhkan industri sehingga pihaknya dapat membuat, menentukan dan mengembangkan metode pembelajaran yang tepat melalui kurikulum berbasis industri. Workshops yang digelar selama 3 hari ini telah berhasil mengidentifikasi dan merumuskan 13 module yang nantinya akan dikembangkan melalui berbagai metode pembelajaran yang tepat.

Turut hadir dalam workshop ini, Manager ILO Politeknik Negeri Manado Ivoletty M Walukow SE, M.Si, Ketua Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado Dr. Bernadain D. Polii, M.Pd, Perwakilan Industri Bidang MICE, Perhotelan, Diving Center, Tour and Travel, dan Cruise Ship bertaraf nasional dan internasional serta sejumlah PIC. (Yolanda)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *