JAKARTA (detikgo.com)– Sangat komprehensif dan motivasional. Itulah kesan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menanggapi pidato Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, saat memimpin Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Senin (16/8/2021).
Sahroni yang juga politisi Partai Nasdem, mencatat ada beberapa poin penting dari pidato yang disampaikan Ketua DPD. Pertama, tentang penanganan pandemi Covid-19 yang telah berjalan lebih dari 1,5 tahun ini.
“Saya setuju bahwa pandemi Covid-19 ini menunjukkan bagaimana bangsa kita sebenarnya bisa bertahan di bawah tekanan. Hal ini bisa dilihat dalam berbagai sektor, baik itu kesehatan, sosial, ekonomi, hingga UMKM, di mana pemerintah hadir bersama rakyat untuk memastikan semuanya berjalan lancar sebagaimana mestinya,” kata Sahroni.
Mengenai banyak kekurangan dalam penanganan merebaknya wabah, Sahroni juga sepakat dengan pernyataan Ketua DPD. Meskipun banyak kekurangan, menurutnya negara tidak gagal dalam menghadapi pandemi.
“Buktinya sejauh ini negara terus melakukan berbagai upaya pembenahan. Menerima masukan dan menerapkan kebijakan terbaik dalam menjamin kesehatan masyarakat dan menyelamatkan ekonomi,” jelasnya.
Poin lainnya Sahroni menekankan tentang perubahan iklim global. Dirinya menyambut baik diangkatnya isu tersebut oleh LaNyalla, karena saat ini memang selain pandemi, perubahan iklim merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian penuh. Tidak hanya di negara Indonesia, namun juga seluruh dunia.
“Sebagai negara kepulauan, yang terletak di garis Khatulistiwa, tentu kita merasakan sekali efek dari perubahan iklim ini. Mulai dari cuaca ekstrim hingga bencana alam yang tentunya menyebabkan kerugian riil maupun materiil,” ucap dia lagi.
“Karenanya saya setuju dengan pernyataan Pak LaNyalla tadi yang menyebut bahwa pemanfaatan energi baru dan terbarukan harus menjadi prioritas bagi pemerintahan kita ke depannya,” tutupnya.
Dalam pidatonya LaNyalla memang membahas kedaulatan energi dengan memastikan energi baru terbarukan sebagai prioritas. Untuk itu dia meminta Indonesia cepat merealisasikan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
“Kita harus prioritaskan Energi Baru Terbarukan, termasuk keberanian kita sebagai bangsa besar, untuk memanfaatkan Nuklir sebagai pembangkit energi yang relatif lebih murah,” kata LaNyalla.
Ia mendorong agar pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Kalimantan Barat yang sudah diusulkan ke dalam Revisi Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan melalui Kementerian ATR/BPN, segera direalisasikan.
Menurut LaNyalla, energi nuklir merupakan terobosan baru karena memiliki potensi yang bisa menyediakan energi dengan biaya efisien, handal, aman dan selamat.
“Selain menawarkan sumber energi tak terbatas, energi nuklir dapat mengurangi polusi lingkungan dan volume kegiatan pengelolaan limbah, termasuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca,” ujar Mantan Ketua Umum PSSI itu.(***/detikgo)