SANGIHE, detikgo.com – Dalam kunjungan kerjanya Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenkopolhukam, Laksamana Muda TNI Kisdiyanto, M.Tr. Opsla., bersama Assisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan, Brigjen TNI Suteikno Suleman dan Penjabat Bupati Sangihe mencanangkan Ekspor Komoditi Perikanan dari Pelabuhan Nusantara Tahuna ke Pelabuhan Gensan Filipina, Selasa (26/09/2023)
Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenkopolhukam, Laksamada Muda TNI Kisdiyanto, M.Tr. Opsla., mengatakan dalam sambutannya bahwa melalui kegiatan ekspor ini adalah merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat dalam mendukung peningkatan kesejahteraan para nelayan, kegiatan ini adalah implementasi dari program percepatan ekonomi nasional.
“Kegiatan ekspor perdana komoditi perikanan adalah upaya sinergitas pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam menciptakan legalitas dan legitimasi kerja sama perdagangan antara negara Indonesia dan Philipina. Dalam kegiatan ekspor ini dibutuhkan soliditas yang harmonis antar lembaga dan masyarakat nelayan agar manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat nelayan itu sendiri,” tuturnya.
Laksamada Muda TNI Kisdiyanto, M.Tr. Opsla, memberikan apresiasi atas kerja sama yang dilakukan oleh semua pihak dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Sangihe dan Pangkalan TNI Angkatan Laut Tahuna yang menginisiasi kegiatan ini.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pencanangan perdana ekspor unggulan ini menjadi tolak ukur bagi pemerintah daerah, dan diharapkan dapat lebih meningkatkan produk ekspornya dalam pemenuhan kebutuhan komoditi perikanan yang dibutuhkan oleh negara lain.
“Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2010 keberadaan pelabuhan Tahuna sangat strategis untuk dimanfaatkan dalam hubungan perdagangan antara Sangihe dan Filipina, jadi segala sesuatu harus disiapkan dengan baik, termasuk dukungan penuh dari perangkat daerah terkait dan instansi vertikal terkait agar dapat memaksimalkan pelaksanaan peningkatan ekonomi masyarakat melalui kegiatan ekspor ini. Dan sebagai wilayah perbatasan Kabupaten Sangihe selalu menjadi perhatian kami dan diminta perhatian dari Pemerintah Daerah dalam mengawal penangganan Border Cross Station di Marore,” ungkap Kisdiyanto.
Dalam sambutannya Penjabat Bupati dr. Rinny Tamuntuan juga menuturkan bahwa ekspor komoditi perikanan ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam mendukung program pemerintah pusat untuk percepatan ekonomi nasional serta meningkatkan kesejahteraan para nelayan yang ada di Kepulauan Sangihe.
“Potensi perikanan yang ada di Kabupaten Sangihe mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan daerah yang lain, dan Kabupaten Sangihe adala salah satu pemasok untuk lintas batas negara yang sebelumnya menggunakan jalur ke Kota Bitung dengan harga yang relatif rendah jika dibandingkan dengan ekspor langsung, sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Sangihe berusaha mencari jalan alternatif agar daerah ini bisa mengekspor ke negara Philipina melalui Pelabuhan Tahuna, tentunya dengan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi terkait prosedur yang harus dipenuhi serta mutu dan kualitas produk ekspor perikanan ini layak memenuhi kebutuhan di negara yang menjadi tujuan ekspor,” tutur Rinny Tamuntuan.
Rinny Tamuntuan juga mengatakan bahwa “Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010, tentang angkutan di perairan, dan Pelabuhan Tahuna sangat strategis dijadikan pelabuhan yang menghubungkan dengan negara Philipina. Hal ini tentunya kami terus berkordinasi dengan berbagai pihak terkait prosedur, legilitas yang harus dipenuhi untuk meningkatkan mutu serta kualitas produk ekspor, sehingga berbagai produk yang dihasilkan dari Kabupaten Kepulauan Sangihe sendiri dapat memenuhi kebutuhan negara yang menjadi tujuan ekspornya,” kata Tamuntuan. (BENSA).
