SANGIHE, detikgo.com – KM Barcelona IIA melakukan pelayaran dari Pelabuhan Manado menuju Pelabuhan Ulu Siau – Tahuna. Tepat pukul 18.00 WITA, pada hati Minggu (08/12/2024) kapal bertolak dari Pelabuhan Manado.
Baru beberapa saat keluar dari pelabuhan, para penumpang mulai mengeluh karena tidak ada air saat menggunakan toilet, baik di Dek 1 maupun Dek 2. Situasi ini sangat mengganggu kenyamanan penumpang, terutama bagi perempuan dan anak-anak yang sangat membutuhkan fasilitas toilet.
Sekitar pukul 23.30 WITA, kapal akhirnya sandar di Pelabuhan Ulu Siau, Kabupaten Sitaro.
Saat dikonfirmasi oleh Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kabupaten Sangihe, Berty Ferdinand Patras yang kebetulan berada dalam pelayaran ke Tahuna, Kapten Tomsen Barahama, yang bertindak sebagai kapten pengganti karena Kapten Nik Parera tidak dapat berlayar akibat anggota keluarganya sedang sakit, menjelaskan bahwa kelangkaan air bersih disebabkan oleh terbatasnya waktu pengisian air bersih. Kapal KM Barcelona IIA baru tiba dari Talaud di Pelabuhan Manado sekitar pukul 13.00 WITA, sementara jadwal keberangkatan menuju Siau dan Tahuna sudah ditetapkan pada pukul 18.00 WITA.
“Saya mewakili seluruh kru dan manajemen KM Barcelona IIA memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kelangkaan air bersih selama pelayaran ini. Situasi ini bukan karena kelalaian kami, tetapi akibat waktu yang sangat terbatas untuk pengisian air bersih sebelum keberangkatan. Kami sangat menghargai kesabaran dan pengertian dari seluruh penumpang,” ujar Kapten Tomsen.
Ia menambahkan bahwa meskipun kru kapal dan Anak Buah Kapal (ABK) telah bekerja maksimal, pengisian air bersih belum dapat diselesaikan sepenuhnya sampai kapal diberangkatkan.
Untuk memenuhi kebutuhan air, Sesampainya di Pelabuhan Ulu Siau pada pukul 23.30 WITA, kapal langsung melakukan pengisian air bersih. Biasanya, kapal KM Barcelona IIA yang melayani rute Manado – Siau – Tahuna tidak perlu mengisi air bersih di Pelabuhan Siau, karena semua kebutuhan biasanya telah dipenuhi dari Pelabuhan Manado.
Ketua DPD JPKP Kabupaten Sangihe Ketua DPD Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kabupaten Sangihe, Berty Ferdinand Patras, turut memberikan tanggapannya. Berty menyatakan bahwa situasi ini sangat disayangkan karena kenyamanan penumpang terganggu, terutama perempuan dan anak-anak yang sangat membutuhkan fasilitas toilet.
“Ini menjadi catatan penting bagi pihak manajemen kapal. Masalah seperti ini harus diantisipasi lebih baik ke depannya. Hak penumpang untuk mendapatkan kenyamanan selama perjalanan tidak boleh diabaikan,” ujar Berty.
Berty juga mengapresiasi kerja keras kru kapal yang tetap berusaha memenuhi kebutuhan penumpang meskipun dalam situasi sulit. Ia berharap agar perencanaan operasional kapal, terutama terkait persediaan air bersih, dapat lebih diperhatikan demi mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kapten Tomsen Barahama juga kembali menegaskan permohonan maafnya kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi.
“Kami akan menjadikan kejadian ini sebagai evaluasi untuk meningkatkan pelayanan kami ke depannya. Kami harap para penumpang dapat menerima permohonan maaf kami dan tetap mempercayai KM Barcelona IIA sebagai sarana transportasi laut yang nyaman dan aman,” tutupnya.
Setelah selesai mengisi air bersih, menurunkan penumpang, dan melayani penumpang baru yang naik dari Pelabuhan Ulu Siau, kapal melanjutkan pelayaran menuju Pelabuhan Nusantara Tahuna.
(BENSA)