PONTIANAK, detikgo.com – Menjadi wartawan sekaligus mahasiswa aktif saat menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi, adalah dua hal yang tak semua orang bisa melakukannya bersamaan.
Tapi itu tak berlaku bagi lelaki bernama Rohmat Yusuf, Redaktur Media Partner Grup Indonesia (MPGI).
Aktivis muda ini berhasil mendirikan homeditor.id tahun 2020 yang tidak mudah diraih banyak pihak.
Saat diwawancarai, Yusuf mengucapkan rasa senangnya karena telah berhasil mendirikan homeditor.id Baginya hal tersebut merupakan tantangan dalam mewujudkan dan menjaga marwah organisasi,” ujarnya saat diwawancarai, akhir Maret 2023.
Yusuf menceritakan awal perjuangannya bermula ketika ia masuk ke media pers, dunia jurnalistik yang diminatinya sejak semester 4.
“Awalnya keinginan saya cuman ingin berorganisasi, menuntut ilmu dan kuliah dengan baik tanpa memikirkan akan menjadi aktivis muda dan mendirikan homeditor.id,” tuturnya.
Menanggapi hal ini, selaku Co Founder, Natanel mengatakan, Rohmat Yusuf merupakan sosok yang gigih dalam mencapai sesuatu.
“Yusuf adalah orang yang gigih dan visioner,” katanya.
Ia juga menuturkan bahwa pengalaman Yusuf membuat dia pantas menerima gelar aktivis muda. “Dia pantas meraih gelar itu,” tutur Natanel.
Homeditor.id adalah sebuah akun instagram yang mewadahi para videographer, photographer dan editor, dalam mengekspresikan karyanya. Akun instagram dengan 100.000 pengikut tersebut, sukses menciptakan sebuah wadah bagi para konten kreator indonesia.
Namun, siapa figur dibalik layar homeditor.id? Yuk kenalan! Founder of homeditor.id, Rohmat Yusuf merupakan mahasiswa asal Pontianak. Ia berhasil menciptakan Homeditor.id, sejak 2020 lalu.
“Homeditor.id sudah berdiri selama 2 tahun. Terinspirasi dari Komunitas Editor lainnya, saya menciptakan akun tersebut, untuk mewadahi para konten kreator indonesia dalam membuat video event, travel, cinematic dan lain lain,” ujar Rohmat Yusuf.
Yusuf juga berharap bahwa homeditor.id bisa menjadi wadah buat anak² creator maupun editor untuk mengasah skill mereka untuk lebih baik kedepannya di era dgital.(rilis/REDS)
