JAKARTA (detikgo.com)- Wakil Ketua umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Bid Idiologi dan Politik H Djafar Badjeber MSi, geram terkait masuknya kapal kapal asing tanpa ijin ke perairan indonesia, tepatnya di perairan wilayah Natuna Ujarnya, Rabu 15 September 2021.
Menanggapi Pernyataan Bakamla RI ( Badan Keamanan Laut ) tentang adanya ratusan bahkan sampai ribuan kapal milik Negara China dan Negara Vietnam yang masuk di wilayah kedaulatan RI di perairan Natuna sangat mengagetkan, Kapal-kapal tersebut telah menggangu aktifitas di perairan Natuna.
“Ini masalah serius, jangan pandang enteng. apalagi dibiarkan begitu saja.
Hal tersebut tersiar setelah dikemukakan oleh Sekretaris Utama Bakamla, Laksda S. Irawan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI, kemarin, tanggal 13 Sept 2021 ujarnya.
Politisi Nasional Hanura ini juga mengingatkan kepada pimpinan komisi 1 DPR RI, bahwa Apa yang dilakukan Kapal-Kapal China dan Vietnam itu sangat keterlaluan.
Sudah menginjak-injak kedaulatan Negara kita NKRI serta harga diri entitas Bangsa dan Negara Republik Indonesia secara utuh Ujar Badjeber.
Mencermati situasi seperti itu TNI dan seluruh stakholder harus saling bahu membahu untuk menghadang Kapal-Kapal tersebut.
Mungkin pilihan RI tidak mau terlibat konflik horizontal dengan kedua Negara tersebut. Tetapi kalau keterlaluan apa RI diam saja? Jangan biarkan sejengkal pun perairan kita di obok-obok Tegasnya.
Terkait hal demikian, Memang Bakamla RI kekurangan armada kapal, bukan berarti di diamkan begitu saja. Pemerintah RI harus protes langsung kepada Kedubes Negara tersebut atau melalui diplomasi politik luar negeri.
Bila belum patuh juga laporkan ke DK PBB . Dengan melibatkan dunia Internasional biar Pemerintah di Negara China dan Negara Vietnam tahu hukum zona ekslusif perairan kita, walau mereka sebenarnya tahu ujarnya.
Walhasil manuver kapal-kapal kedua Negara harus diusir dari wilayah NKRI , apalagi disitu ada Rig Noble, berarti bisa mengganggu kegiatan serta keselamatan pekerja di Rig tersebut.
Kalau kedua Negara tersebut merasa bersahabat dengan Indonesia, harusnys tidak ceroboh seperti itu.
Sama hal-nya mereka mau menggertak, mengintimidasi dan mungkin ingin meng-aneksasi wilayah NKRI. Siapa tahu cara ini sebagai embrio untuk melakukan pendudukan, meskipun spekulasi ini masih terlalu jauh.
Selama ini kita menduga bahwa kedatangan TKA asal Negara China semata-mata ingin bekerja saja, alasan ekonomi.
Tetapi aroma tidak sedap mulai tercium dan bahkan makin terasa bernuansa kepentingan politik dan militer.
Banyak indikasi dan bukti tentang aktifitas warga China yang sudah menjurus kepada kemungkinan pendudukan, bisa saja yang datang adalah Tentara terlatih?, semoga saja tidak. Ujar Mantan Anggota MPR RI.
Sebagai Warga Indonesia yang cinta kedaulatan bangsa, kami Sekedar mengingatkan bahwa Hal itu ditandai dengan banyak warga RRT bekerja dan berdomisili di berbagai Kota dan Kabupaten, tanpa pengawasan ketat dari Imigrasi, Polisi dan Pemda. Jika pembiaran ini terjadi terus menerus, tentu bisa mengarah kepada yang lebih luas dan ini juga harus di monitor lebih baik lagi dalam hal pengawasan Ujarnya.
Djafar Badjeber pun mengharapkan terkait peristiwa ini untuk di evaluasi dan Untuk itu kami minta Pemerintah RI, DPR RI dan TNI harus sikapi dengan tegas. Evaluasi, monitoring dan awasi semua gerakan yang mungkin terjadi.
Kita yakin kepada TNI sebagai pengawal dan penjaga kedaulatan Negara kita RI.
Lebih jauh Djafar Badjeber pun menegaskan, Harusnya Komisi I DPR RI segera melaporkan kepada Pimpinan DPR RI hasil dari rapat kerja dengan Bakamla RI. Ini masalah super serius. jangan abai, apalagi lalai. Sepengetahuan saya selama 4 dasawarsa ini, belum pernah saya mendengar ada ratusan, bahkan ribuan Kapal Asing yang bermanuver disekitar perairan Indonesia Kata Politisi Nasional Hanura.
Masyarakat Indonesia menanti sikap dan tindakan DPR RI dan Pemerintah dalam menjaga perairan Indonesia dari tindakan sewenang-wenang dari Kapal-Kapal China dan Vietnam Ujar Djafar Badjeber Mantan Ang MPR RI 1987-1992. (DB/Redaksi)