Manado(detikgo.com)-Setelah sukses menggelar Pelatihan Kompetensi Tingkat Dasar yang diikuti oleh 30 peserta pada 18-22 Agustus 2020 lalu di Tasik Ria Resort, Badan Penyelamatan Wisata Tirta (BALAWISTA) Provinsi Sulawesi Utara kembali membuktikan komitmennya untuk terus mendukung terlaksananya berbagai kegiatan yang dapat menunjang kepariwisataan daerah khususnya di SulawesiUtara.
Tak tanggung-tanggung, Balawista Sulut pada Jumat (11/09/2020) telah menerjunkan personilnya dalam kegiatan Pre Event Beach and Underwater Clean up yang lokasinya dipusatkan disepanjang Pantai Malalayang, Manado.
Seperti namanya,gerakan bersih-bersih yang didanai sendiri oleh Balawista Sulut ini tidak hanya dilakukan di darat tetapi juga di dasar laut.
Ketua Balawista Sulut, Melky Reinhard Samadi mengatakan bahwa kegiatan Pre Event Beachand Underwater Clean up ini merupakan wujud nyata peran serta Balawista Sulut dalam rangkaian event World Clean up Day (WCD) 2020 yang puncaknya akan dilaksanakan pada 19 September 2020 nanti berupa Aksi Clean up dan Pilah Sampah dari Rumah dengan tema Bersatu Untuk Indonesia Bersih.
Menurut Samadi, World Clean up Day merupakan gerakan aksi bersih-bersih serentak, yang di inisiasi pertama kali oleh organisasi masyarakat di Estonia yang disebut Let’s Do it pada tahun 2008.
Setelah 10 tahun, gerakan ini di sambut oleh berbagai Negara dan menjadi asal muasal lahirnya World Clean up Day untuk melakukan aksi bersih-bersih secara serentak.Di Indonesia, WCD diperkenalkan oleh Let’s Do It Indonesia yang merupakan organisasi dibawah jaringan Let’s Do It World pada tahun 2014.
Setelah 5 tahun perjalanan, tahun 2018-2019 Indonesia menorehkan sejarah dengan menjadi Negara pemimpin cleanup terbesar didunia dua tahun berturut-turut.
World Cleanup Day Indonesia pada tahun 2018, melibatkan 7.688.332 volunteers dan mengumpulkan 14.876.803 ton sampah, sedangkan pada 21 September 2019, Indonesia melibatkan 9.539.315 dan mengumpulkan sampah sebanyak 15.382.865 ton sampah.
Dua tahun pencapaian kerja tersebut telah mengantarkan Indonesia sebagai negara yang memimpin clean up terbesar diantara 187 negara yang bergabung dalam jaringan Let’s Do It World Indonesia menyumbang lebih dari 40 persen jumlah relawan dari 20 juta relawan yang tergabung dalam aksi clean up.
“Selain sebagai bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan, ada kebanggaan tersendiri bagi Balawista Sulut dapat berperan serta dalam event berskala dunia ini”, ujar Samadi.
Tentang organisasi yang di nakhodainya, Samadi menjelaskan bahwa Balawista merupakan Badan Penyelamat Wisata Tirta yang mempunyai tugas sebagai pengawas/pemantau dan penjagaan kepada para pengunjung/wisatawan yang melakukan kegiatan wisata bahari, melakukan tindakan preventive (pencegahan) dan refresif (setelah kejadian) dengan pencarian korban yang tenggelam.Berbagai program pelatihan mulai dilaksanakan demi meningkatkan kualitas SDM dengan harapan anggota Balawista mampu menjadi garda terdepan dalam meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan di lokasi destinasi wisata, khususnya wisata tirta.
“Saya berharap anggota Balawista Sulut bisa terus bertambah sehingga bisa mengcover kebutuhan diseluruh destinasi wisata tirta di Sulawesi Utara.Pelatihan-pelatihan akan terus kami laksanakan.Kami sangat berterima kasih kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bapak Wisnutama Kusubandio, Direktur Bidang Pengembangan SDM Pariwisata Bapak Wisnu Bawa Tarunajaya dan Ketua Balawista Nasional Ade Ervin,SH yang selalu mendukung dan memfasilitasi program-program kerja kami.Rasa terima kasih juga kami sampaikan secara khusus kepada Kepala Dinas Pariwisata Prov.Sulawesi Utara Bapak Henry Kaitjili, SH yang telah dan akan terus memberikan dukungan untuk kegiatan-kegiatan Balawista Sulut.Semoga rencana besar beliau untuk menggelar event berskala international yakni World Lifeguard Competition di lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Super Prioritas Likupang bisa terealisasi dan Balawista Sulut siap mengsukseskan event tersebut”, pungkas Samadi.(Yolanda)