Raja Bataha Santiago Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo

  • Whatsapp
Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Bagi Raja Bataha Santiago oleh Presiden Joko Widodo (ist)

SANGIHE, detikgo.com – Penantian panjang masyarakat Kabupaten Sangihe akhirnya terwujud dengan dianugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Don Sint Jugov Santiago yang lebih kita kenal sebagai Raja Bataha Santiago.

Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini adalah berdasarkan surat Kemeterian Sekretariat Negara RI Sekretariat Miiter Presiden Nomor : R.12/KSN/SM/GT.02.00/11/2023 tanggal 3 November 2023 hal : Pemberitahuan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2023 yang juga turut mengundang ahli waris Bataha Santiago ke istana Negara, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Jumat 10 November 2023.

Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Bagi Raja Bataha Santiago oleh Presiden Joko Widodo (ist)

Dimana kita ketahui bersama pengusulan Raja Bataha Santiago sebagai Pahlawan Nasional telah dimulai sejak tahun 2015, dimasa pemerintahan H.R. Makagansa sebagai Bupati Kepulauan Sangihe dan Jabes Ezar Gaghana adalah Wakil Bupati, kemudian dilanjutkan dimasa pemerintahan Jabes Ezar Gaghana dan Helmud Hontong, dan sekarang dimasa Penjabat Bupati Rinny Tamuntuan menerima penghargaan gelar pahlawan tersebut.

Sejarah Raja Bataha Santiago dikenal dengan raja ketiga Kerajaan Manganitu yang memerintah Manganitu (1670-1675) Santiago yang mendapat gelar “Bataha” naik tahta mengganti ayahnya yang mangkat pada tahun yang sama.

Dalam memerintah Raja Bataha Santiago dikenal pemberani dalam perjuangan melawan penjajahan atas gencarnya ekspansi VOC untuk menguasai wilayah Kepulauan Sangihe yang kaya akan rempah-rempah dan dengan semangat patriotik didalam dadanya, Bataha memimpin perlawanan rakyatnya dalam upaya menentang dan menolak segala bentuk imperialisme di tanah Tampungang lawo ini “I kite mendiahi wuntuang ‘u seke, nusa kumbahang katumpaeng (kita harus menyiapkan pasukan perang, negeri kita jangan dimasuki musuh),” kata Raja Santiago yang melegenda membakar semangat patriotisme rakyatnya.

Peperangan ini membuat Kerugian dan kekalahan terjadi pada pihak VOC dan mereka membuat siasat baru menggunakan teman terdekat Bataha Santiago untuk menangkapnya dan perjuangan Bataha Santiago berakhir dengan penangkapannya dan diesekusi pada tiang gantungan, Bataha Santiago yang merasakan akhir hayatnya sudah dekat, sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir kembali memberikan semangat patriotisme kepada para pejuangnya dengan kalimat terakhirnya “Biar saya mati digantung, dari pada tunduk pada penjajah”, kalimat ini juga yang terpahat dalam nisan di makam Bataha Santiago.

Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe dr. Rinny Tamuntuan mengatakan semangat perlawanan dan kepahlawanan melawan penjajah, Raja Bataha Santiago adalah raja yang terkenal teguh dalam keyakinannya menolak segala bentuk imperialisme barat menjadi inspirasi dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia bagi generasi penerus perjuangan bangsa sehingga dengan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi Raja Bataha Santiago menjadi tonggak sejarah bangsa Indonesia yang akan selalu dikenang luas bangsa ini.

“Kami merasa bangga, senang dan syukur akhirnya apa yang telah diupayakan dan diharapkan Pemerintah Kabupaten Sangihe bersama-sama elemen masyarakat dan tokoh-tokoh adat dapat terwujud dengan diberikan Gelar Pahlawan Nasional kepada Raja Bataha Santiago,” ungkap Rinny Tamuntuan. (***/BENSA).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *