SANGIHE, detikgo.com – Akibat kemarau panjang beberapa bulan terakhir ini sudah mulai berdampak terhadapa ketersediaan air bersih di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kemarau berkepanjangan ini mengakibatkan beberapa titik mata air sudah mulai berkurang dan bahkan ada beberapa kampung sudah mengalami krisis air bersih.
Dampak kemarau panjang ini juga dirasakan oleh petani yang terancam gagal panen apabila ketersedian air di wilayah mereka tidak ada. Hal ini menjadi perhatian dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sangihe, dan antisipasi sudah dilakukan kepada 2 (dua) kampung yang mengalami krisis air bersih.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sangihe Wandu C.C. Labesi mengatakan sampai saat ini sudah 2 (dua) kampung telah meminta agar didistribusikan air bersih ke wilayah mereka.
“Kedua kampung tersebut adalah pemerintah Kampung Bowongkulu Kecamatan Tabukan Utara, dan pemerintah Kampung Manumpitaeng, Kecamatan Manganitu sudah meminta agar BPBD mendistribusikan air bersih bagi masyarakat mereka. Keadaan ini akan kami pantau terus perkembangannya, apabila sudah ada 5 (lima) kampung yang terdampak kemarau panjang maka kami akan naikan status dari siaga air bersih menjadi tanggap darurat, sehingga BPBD akan segera berkomunikasi dengan instansi lainnya dalam menangani kasus kekurangan air bersih,” tutur Wandu Labesi saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (24/10/2023).
Dalam situasi kemarau panjang ini Wandu Labesi mengingatkan kepada para petani agar tetap berhati-hati dalam pembukaan lahan pertanian mereka, agar terhindar dari kebakaran hutan
“Dengan kondisi kemarau panjang ini diingatkan kepada para petani yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk mewaspadai dan dapat mengantisipasi untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat menyulut bencana seperti membakar lahan dimusim kemarau ini. Mudah-mudahan ke depan Kabupaten Sangihe tidak mengalami kemarau panjang, karena kalau dilihat akhir-akhir ini sudah mulai turun hujan dibeberapa wilayah sehingga persediaan air bersih dapat terpenuhi, ungkap Labesi. (BENSA).