Pasca Diterjang Angin Dan Ombak Besar, Kampung Petta Timur Mengharapkan Bantuan Pemkab Sangihe

  • Whatsapp

SANGIHE, detikgo.com – Hantaman angin dan ombak besar mengakibatkan rumah di lindongan II dan lindongan IV kampung Petta Timur mengakibatkan kerusakan rumah dikedua lindongan tersebut.

Peristiwa ombak besar dan angin kencang terjadi selama 3 hari dari hari Senin (23/01/2023) sampai dengan hari Rabu, (25/01/2023).

Bacaan Lainnya

Dari data yang dihimpun detikgo.com, dan relawan JPKP Tabukan Utara, setelah meminta keterangan dari Kapitalaung dan warga yang kena dampak dari peristiwa itu mengatakan bahwa kurang lebih 12 (dua belas) rumah yang rusak, yaitu di lindongan II ada sekitar 6 (enam) rumah dan di lindongan IV ada sekitar 6 (enam) rumah rusak.

Saat ditemui, Kapitalaung Petta Timur mengatakan, “Memang sudah menjadi langganan hampir setiap tahun kampung Petta Timur menjadi sasaran dari angin utara dan gelombang pasang, dan peristiwa ini sudah saya laporkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah, dan mereka sudah mendata kerusakan rumah yang terjadi di lindongan IV, sedangkan kerusakan rumah di lindongan II akan kami laporkan kembali jumlah rumah yang rusak karena peristiwa kedua baru tadi malam terjadi, Rabu (25/02/2023).” kata Iryanto Adilang kepada media wartawan detikgo.com dan relawan JPKP Tabukan Utara, Kamis (26/02/2023).

Ia juga meminta warga dan aparat kampung Petta Timur untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cuaca yang tidak menentu.

“Saya meminta warga Petta Timur untuk selalu waspada dengan cuaca yang tidak menentu seperti yang terjadi 3 hari belakangan ini. Selalu pemerintah akan selalu berupaya membantu warga yang rumahnya kena dampak gelombang pasang dan angin kencang, dan hal ini sudah saya sampaikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sangihe,” tutur Anto.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, “pihak pemerintah desa, sudah mengajukan proposal pengajuan pengaman pantai untuk kampung Petta Timur kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sangihe bahkan kami juga membuat proposal ke Balai Sungai Sulawesi I, Provinsi Sulawesi Utara, dan sampai saat ini belum ada jawaban pasti, kami juga memaklumi akan hal tersebut karena tahun kemarin terserap untuk penanganan covid-19.” jelas Anto.

Irianto Adilang mengharapkan bantuan darurat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sangihe, agar korban bencana ini dapat disalurkan bantuan untuk meringankan beban hidup, pasca terjangan angin dan gelombang pasang.

“Warga dan Pemerintah Kampung Petta Timur mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Sangihe dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sangihe dan Dinas Sosial Kabupaten Sangihe dapat menyalurkan bantuan yang diperlukan kepada warga masyarakat yang terkena dampak bencana ini.” harap Iryanto Adilang.

Dari pantauan detikgo.com dan relawan JPKP Tabukan Utara, warga yang rumahnya kena dampak gelombang pasang sangat lelah sambil membersihkan genangan air laut dirumah mereka dan masih terlihat ada kekuatiran dan ketakutan, jangan sampai angin dan ombak besar akan menerjang pemukiman mereka kembali.

Berikut data rumah warga yang rusak
di Lindongan II Kampung Petta Timur ada 6 (enam) yaitu :
Keluarga Udingan – Mumba
Keluarga Lawendatu – Makawimbang
Keluarga Sahempa – Budiman
Keluarga Budiman – Antarani
Keluarga Masoara – Mumba
Keluarga Mandak – Papente

Lindongan IV Kampung Petta Timur ada 6 (enam) yaitu :
Napisa Karlos
Nuramalia Lintuhaseng
Jufri Tampilang
Tubagus Muhamad Yusuf Ibrahim
Marsyid Dalope
Dahir Surupanggil.

Data yang dihimpun oleh perangkat kampung Petta Timur dan relawan JPKP Tabukan Utara. (BENSA).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *