Kerjasama Program Intervensi Desa Wisata Budo, Polimdo dan Pelindo Berikan Pelatihan Pembuatan Paket Wisata

  • Whatsapp

Minahasa Utara, detikgo.com – Desa Wisata Budo kembali mendapatkan Pelatihan Pembuatan Paket Wisata melalui kerjasama antara PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan Politeknik Negeri Manado (Polimdo). Pelatihan ini merupakan wujud kepercayaan Pelindo kepada Polimdo dalam bentuk Program Intervensi Desa Wisata Budo.

Kegiatan ini merupakan kali kedua Desa Budo mendapatkan Pelatihan Pembuatan Paket Wisata. Berbeda dengan Pelatihan Pengenalan Wisata dan Paket Wisata yang telah dilaksanakan pada tahun 2022, para peserta Pelatihan Pembuatan Paket Wisata yang digelar tahun 2024 ini diharuskan mampu membuat rencana paket wisata sebagai output dari pelatihan yang diikuti.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Budo Lisbet Lintogareng dan PIC Kegiatan Benny Towoliu SE, M.Par Saat Membuka Pelatihan Pembuatan Paket Wisata, Kamis (4/4/2024).

Dalam sambutannya pada pembukaan Pelatihan Pembuatan Paket Wisata, PIC Kegiatan Benny Towoliu, SE, M.Par., mengatakan bahwa pelatihan yang secara keseluruhan melibatkan 20 peserta ini diikuti oleh perwakilan Pokdarwis dan Karang Taruna Desa Budo, serta perwakilan pengelola desa wisata dari 2 desa yang masih berstatus sebagai desa wisata rintisan yakni Desa Darunu dan Desa Kulu.

“Kegiatan ini pesertanya lebih banyak anak-anak muda karena mereka pasti punya daya imajinatif yang kuat untuk menggali keunikan yang ada di desa dan menuangkan dalam paket wisata” jelas Benny sambil menambahkan bahwa pelaksanaan pelatihan yang dibuka pada Kamis (4/4/2024) tersebut akan tetap berlangsung sampai didapat output yang diharapkan berupa 20 rencana paket wisata di desa.

Foto Bersama Usai Pembukaan Pelatihan Pembuatan Paket Wisata di Desa Budo, Kamis (4/4/2024).

Akan ada pertemuan selanjutnya dimana pada pertemuan tersebut, semua rencana paket wisata itu akan diklinik secara khusus oleh trainers. Jadi selain melalui pertemuan tatap muka, kami juga membuat WhatsApp Group (WAG) yang diberi nama ‘Pelatihan Paket Wisata’. WAG ini dibuat sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara peserta dan trainers dalam proses Pembuatan Rencana Paket Wisata” imbuh Kaprodi D4 Perhotelan Polimdo yang akrab disapa Mner Benny oleh para mahasiswa ini.

Salah satu peserta pelatihan perwakilan Pokdarwis Desa Budo Reza Lampondja, mengatakan bahwa Desa Budo sampai saat ini belum ada paket wisata yang memang resmi dihasilkan oleh Pengelola Wisata Budo. Karenanya, ia menyampaikan apresiasinya kepada Pelindo dan Polimdo yang secara konsisten melaksanakan berbagai pelatihan di Desa Budo. Dengan mengikuti pelatihan ini, ia berharap dapat menyusun 1 Rencana Paket Wisata yang nantinya dapat menjadi kontribusi untuk kemajuan wisata di Budo.

Trainer Margaretha Warokka, SE.,MBA Saat Membawakan Materi Pelatihan Pembuatan Paket Wisata.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Budo Lisbet Lintogareng menyampaikan kembali ucapan terima kasih kepada BUMN Pelindo dan Polimdo, yang tetap konsisten membantu mengembangkan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat di Desa Budo. Menurut Lisbet, pembangunan infrastruktur pariwisata yang ada di Desa Budo harus diimbangi dengan pengelolaan atraksi wisata yang baik. Karenanya, melalui pelatihan ini ia berharap akan ada perubahan terhadap wisata di Desa Budo.

Penyataan Lisbet ini senada dengan penyampaian Benny Towoliu saat membawakan materi di depan peserta pelatihan. Pada awal materi, Benny menyampaikan bahwa fasilitas fisik seperti homestay dengan berbagai amenitas wisata yang ada, tidak akan hidup kalau belum ada paket wisata yang ditawarkan. Hal ini disebabkan karena visitor yang datang berkunjung ke Desa Budo selama ini merupakan visitor biasa yang waktu berkunjungnya paling lama 12 atau 24 jam, dan sesudahnya visitor tersebut akan pulang karena tidak ada atraksi lain lagi yang ditawarkan oleh pengelola desa wisata.

“Kedepan yang perlu dibidik desa Budo, adalah wisatawan dengan lama tinggal minimalah 3 hari. Wisatawan mau tinggal lama bagaimana kalau tidak ada yang bisa dinikmati untuk berlama-lama, kalau tidak ada atraksi wisata yang dikelola di desa. Jadi dengan adanya pelatihan ini Desa Budo harus berani ke mengelola atraksi wisata dalam paket wisata tersendiri dan dijual ke pasar” terang Benny.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Margaretha Warokka, SE,MBA., trainer yang membawakan materi Penyusunan Paket Wisata. “Selama ini kan Budo hanya berharap dari paket wisata yang dibuat oleh pihak agent yang dari luar, dan tidak ada benefit besar yang diterima. Desa Budo hanya menjadi objek yang didatangi dalam 1 atau 2 jam waktu kunjungan; paling hanya mendapatkan pendapatan tiket masuk serta souvenir kecil yang dibeli oleh wisatawan yang datang berkunjung, selanjutnya tidak dapat hal yang lebih besar. Nah, dengan adanya pelatihan ini, kami berharap akan ada hasil yang lebih besar yang didapat oleh masyarakat Desa Budo” tuturnya.

Terkait kegiatan pelatihan ini, Penanggung Jawab Kerjasama Pelindo-Polimdo, DR. Ir. Jeanely Rangkang, M.Eng.Sc, memberikan pesan dan arahan agar Pengelola Wisata di Desa Budo dapat memanfaatkan pelatihan ini sebaik mungkin untuk kemajuan Desa Budo.

Ia pun berharap agar Penanggungjawab Kegiatan dan Trainers dapat memberikan pendampingan maksimal kepada para peserta yang terlibat dalam pelatihan sampai output berupa 20 rencana paket wisata dapat dihasilkan.

Terpisah, Direktur Polimdo Dra. Mareyke Alelo,MBA menitip pesan untuk masyarakat khususnya Pengelola Desa Wisata Budo, agar senantiasa memanfaatkan berbagai pelatihan yang diberikan Pelindo dan Polimdo di Desa Budo untuk keberlanjutan pariwisata di Budo.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *