KAB SORONG, detikgo.com- Kepala Suku Besar Moi Raya, Silkofok Yermias Su, menyatakan keberatannya atas pembongkaran palang milik adat marga Kalami. Dimana Pembongkaran palang secara paksa ttersebut diduga dilakukan oleh pihak Lantamal XIV Sorong, Minggu (03/12/2023).
Diketahui beberapa hari sebelumnya, keluarga adat marga Kalami selalu pemilik hak ulayat melakukan pemalangan di Mako Lantamal XIV Sorong, hal ini dilakukan karena pemilik hak ulayat merasa hak atas tanah adat tersebut belum pernah dibayar.
Sebelum dilaksanakan pemalangan, Dewan Adat Suku Moi bersama perwakilan pemilik Hak Ulayat sudah sempat mendatangi Mako Lantamal XIV untuk bertemu dengan pimpinan sekaligus memediasi persoalan tanah adat tersebut.
Namun pertemuan tersebut tidak berhasil. Sehingga tindakan pemalangan tersebut dilakukan pada tanggal 28 November 2023.
Pada saat pemalangan yang dilakukan dini hari tersebut, menurut informasi dari pemilik hak Ulayat bahwa anggota Lantamal XIV langsung membongkar palang secara paksa. Tindakan ini dianggap bahwa Lantamal XIV telah melecehkan nilai-nilai adat diatas tanah Moi.
Oleh karena itu, Jerry Suu berharap pihak Lantamal XIV Sorong mau duduk bersama pemilik hak Ulayat untuk dapat melakukan mediasi kembali terkait persoalan tersebut guna meminimalisir berkembangnya permasalahan.
“Kami selaku Kepala Suku Besar Moi, akan memanggil keluarga Kalami selaku pemilik hak Ulayat agar pihak Lantamal IV Sorong, Papua Barat Daya, bertanggung jawab atas pembongkaran paksa pemalangan, karena ini sudah menyalahi aturan hukum adat suku Moo,” ujar beliau saat di wawancarai.
(FB)