MANADO, detikgo.com – Menyadari kenyataan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah Indonesia untuk menangani pandemi Covid-19 telah mengakibatkan menurunnya aktifitas perekonomian masyarakat yang jumlahnya berbanding terbalik dengan produksi sampah yang terus menerus meningkat, maka Tim Pengabdi Politeknik Negeri Manado, Prof. Dr. Bet El Silisna Lagarense, MM.Tour dan Mex U. Pesik, SE, MM., melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) berupa sosialisasi dan pelatihan Pemanfaatan Sampah Plastik Untuk Pembuatan Kreasi Seni Hiasan Pohon Natal di Kelurahan Kairagi Dua, Manado, Sabtu (25/9/2021).
Sebagaimana diketahui, PKM merupakan implementasi dari salah satu kewajiban dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang memberikan ruang kepada civitas akademika untuk berkontribusi secara nyata melalui sosialisasi secara langsung dengan masyarakat sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positif dari ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai program yang dilaksanakan.
PKM yang diikuti oleh 25 peserta dari Wanita Kaum Ibu (WKI) Jemaat GMIM Viadolorosa ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Seluruh peserta nampak sangat antusias mempraktekkan keterampilan baru yang mereka peroleh dengan membuat aneka hiasan natal dari sampah plastik dibawah bimbingan Tim Pengabdi Polimdo.
Dalam penyampaiannya, Prof. Lagarense mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk membantu masyarakat terlebih khusus ibu-ibu WKI Jemaat GMIM Viadolorosa dalam mengatasi persoalan sampah rumah tangga yang tak kunjung selesai sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk menambah penghasilan keluarga.
“Keterampilan mendaur ulang sampah plastik menjadi aneka kreasi hiasan pohon natal yang kami ajarkan bersama Tim Pakar dari Bank Sampah Wale Sejati ternyata sangat menarik minat masyarakat khususnya ibu-ibu. Selain mudah dikerjakan, keterampilan ini sangat potensial untuk dijadikan sebagai usaha komersil,” jelasnya.
Senada dengan Prof. Lagarense, Mex Pesik mengatakan bahwa selain dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu pemerintah dalam upaya mengatasi persoalan sampah perkotaan, pemanfaatan sampah plastik juga dapat dijadikan sebagai peluang bisnis baru untuk meningkatkan penghasilan keluarga.
Dikatakannya bahwa sebagian besar dari warga Kelurahan Kairagi Dua mengandalkan mahasiswa sebagai konsumen pengguna jasa mereka seperti transportasi, laundry, rumah kost maupun pedagang makanan. Namun situasi pandemi yang mengakibatkan aktifitas perkuliahan harus dilakukan dengan sistem daring menyebabkan sejumlah mahasiswa pengguna jasa sumber penghasilan warga tidak lagi berada di Manado.
Hal ini mengakibatkan banyak warga kehilangan sumber penghasilan mereka.
Pesik berharap, kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat agar mulai memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan sampah plastik, sehingga pengelolaan sampah yang berbasis masyarakat menjadi budaya baru di Kota Manado.
Pada kesempatan itu, Penatua WKI Jemaat GMIM Viadolorosa Kairagi Dua, Ellen Poluan Senduk sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdi Polimdo ini. Dikatakannya, pemanfaatan sampah dengan metode daur ulang ternyata mampu mengubah sampah yang tadinya tidak memiliki nilai ekonomi menjadi produk bermanfaat yang memiliki nilai ekonomi.
Di masa pandemi , Poluan berharap agar ibu-ibu WKI Jemaat GMIM Viadolorosa dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan hal-hal positif dan produktif melalui keterampilan yang didapat dari kegiatan ini.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Febry Loho selaku Direktur Bank Sampah Wale Sejati Watutumou III bersama Sukmawati Amiman, Seska Potale dan Gladys Bandanga. (Yolanda)