MINAHASA TENGGARA, detikgo.com – Perhatian Politeknik Negeri Manado (Polimdo) secara khusus Jurusan Pariwisata terhadap pengembangan Pariwisata di Sulawesi Utara sangat besar. Dalam banyak kegiatan, selain mengajar mahasiswa di kampus, civitas akademi Polimdo selalu menyempatkan waktu untuk terlibat dalam berbagai kegiatan pelatihan masyarakat terutama yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Simultan dengan kegiatan Polimdo yang lain, tim pengabdi yang diketuai oleh Dimas E. Permana, SST, Msi melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat di destinasi Wisata Danau Bulilin, Minahasa Tenggara, Sabtu (18/9/2021) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kegiatan bertajuk Pelatihan Hygiene Sanitasi bagi Restoran di Destinasi Wisata Danau Bulilin, Kabupaten Minahasa Tenggara yang menghadirkan para pemilik dan pekerja restoran yang ada di sekitar Danau Bulilin sebagai peserta ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mereka mengenai pentingnya menjaga hygiene dan sanitasi di lingkungan kerjanya.
Dalam sambutannya, Dimas mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk memberikan jaminan kualitas lingkungan dan produk olahan kuliner sehat terhadap masyarakat terkait dengan semakin maraknya restoran di destinasi wisata Danau Bulilin.
“Dengan ditetapkannya Danau Bulilin sebagai destinasi wisata maka usaha kuliner pun semakin marak. Itulah sebabnya perlu ada upaya khusus untuk memberikan jaminan kualitas lingkungan dan produk olahan kuliner yang sehat agar tidak memberikan dampak negatif baik bagi konsumen dan masyarakat pada umumnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Dimas menjelaskan bahwa penerapan hygiene dan sanitasi pada usaha kuliner merupakan upaya untuk mengendalikan berbagai faktor yang meliputi tempat, peralatan, orang dandan makanan yang mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan keracunan makanan. Karenanya, pengelolaan usaha kuliner dalam prosesnya harus menerapkan prinsip hygiene dan sanitasi yang mencakup pemilihan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, penyajian, penggunaan peralatan termasuk SDM yang terlibat didalamnya.
Penanganan sampah juga menjadi isu penting yang diangkat dalam pelatihan ini. Penanganan sampah plastik ataupun tissue yang tidak tepat dapat merusak ekosistem danau dan bukan tidak mungkin akan pada satu saat Bulilin akan tinggal menjadi sejarah karena pendangkalan dan pengeringan.
Olehnya, dosen pengajar di Jurusan Pariwisata ini mengajak peserta untuk konsisten menerapkan prinsip hygiene dan sanitasi sebagai upaya menjaga kelestarian alam demi terciptanya pariwisata yang berkelanjutan. (Yolanda)