JAKARTA (detikgo.com)- Wakil Ketua Umum Bid Idiologi dan Politik DPP Partai Hanura Djafar Badjeber minta Pemerintah untuk mengawasi dan menurunkan Harga satuan PCR yang termasuk tingggi dan di duga terjadi monopoli sepihak dan ini sangat merugikan serta menyusahkan Warga Ujarnya, (Sabtu 14 Agustus 2021.)
Sejak Pemerintah resmi mengumumkan wabah Pandemi covid-19 di awal tahun 2020, pengeluaran Rakyat termasuk sangat besar dan bukan hanya pengeluran semakin besar tapi pemasukan malah berkurang.
Pengeluaran dana rakyat itu meliputi ;
Masker , hand sanitizer, alat pelindung diri, antigen, polymerase chain reaction ( PCR ) dan beragam vitamin dan obat-obat yang harganya pun selangit.
Kalau di jumlah besarannya mungkin bisa trillyunan uang yang dibelanjakan Rakyat Ujar Politisi Hanura.
Salah satu yang sangat dikeluhkan rakyat adalah harga PCR. Harga PCR di Indonesia terlalu mahal bila dibandingkan dengan PCR di India yang hanya sekitar Rp 100.000 misalnya.
seperti diketahui untuk Harga PCR di Indonesia betul-betul amat keterlaluan. Dunia penerbangan pun telah mensyaratkan seseorang yang mau naik pesawat harus di PCR dan harganya pun bervariasi dari Rp 700.000, sampai dengan Rp 900.000.
Harga yang memberatkan itu tidak terlepas dari Surat Edaran Kemenkes no. HK .02.02/1/3713/2020, dimana dalam SE tersebut harga PCR paling tertinggi Rp 900.000,-
Akibat Surat edaran Kemenkes RI tersebut harga PCR antara Rp 700.000 sd Rp 900.000, bahkan kemungkinan lebih dari pada itu dan ini sangat keterlaluan, dimasa banyak orang dalam kesulitan Tutur Politisi Hanura Djafar Badjeber
Coba kita bayangkan bila seseorang mau masuk ke Mall, Sekolah, Tempat Ibadah , masuk kantor dan tempat kerja harus di wajibkan PCR dengan mengeluarkan biaya ratusan ribu rupiah ujar mantan Wakil Ketua DPRD Prov DKI.
Djafar Badjeber juga mengatakan, bahwa tidak ada cara lain kecuali syarat harus di PCR khusus untuk harga harus diturunkan harganya atau kalau perlu tidak ada biaya atau dihilangkan sama sekali. Artinya syarat PCR tidak menjadi syarat bagi seseorang untuk bepergian dengan pesawat, naik kapal laut, naik bus, taxi, dll, kata Politisi Nasional yang dikenal kritis.
Ini sangat keterlaluan, dan ini harusnya menjadi kepekaan Pemerintah dimasa Pandemi ini. Sekali lagi, bahwa rakyat sudah sangat berat ekonominya, jangan lagi dibebani dengan berbagai syarat ini dan itu Kata Djafar Badjber yang pernah duduk 3 Periode di DPRD Prov DKI.
‘Untuk biaya hidup saja sudah sangat berat, usaha tidak bisa atau tidak laku, pengangguran dan PHK terus terjadi.
Pikirkan nasib rakyat, yang hidupnya sudah diujung tanduk,”
Kami berharap ada perhatian khusus Pemerintah dalam hal ini Presiden Indonesia Bapak Ir Joko Widodo, untuk dapat melihat persoalan ini dan bisa meninjau kembali terkait harga atau kebijakan wajib PCR yang dianggap merugikan Warga dan berharap Pemerintah bisa membuat aturan baru dalam membantu Perekonomian Bangsa ini bangkit dimasa pandemi Kata Mantan Anggota MPR RI.(Michael.P)