SURABAYA (detikgo.com)- Genderang Perang Terhadap Mafia Tanah yang selama ini terjadi di Kota Surabaya satu persatu mulai di ungkap oleh Tim Satgas Anti Mafia Tanah Polrestabes Surabaya yang bernama Samata Joyo, tengah melakukan penyidikan dan pengembangan kasus dugaan praktik mafia tanah yang meresahkan warga selama ini di Kota Pahlawan.
Informasi yang didapat awak media menyebut, tanah seluas 1,7 hektar milik petambak yang berpindah tangan itu terletak di wilayah Manukan Wetan dan Kulon, Surabaya.
Tim Samata Joyo dipimpin Kanit Harda Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Giadi Nugraha bahkan sudah memasang garis polisi di tanah yang dicaplok orang lain tersebut.
Tanah yang saat ini menjadi tambak dan dibangun rumah semi permanen tersebut hendak dikuasai oleh orang lain, tanpa sepengetahuan ahli waris tanah.
Informasinya, Tim Samata Joyo juga sudah menetapkan satu orang berinisial DP (48), warga Surabaya sebagai tersangka. DP diduga kuat berperan mendaftarkan pengurusan tanah itu ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) I Kota Surabaya sejak 2017.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian membenarkan bahwa timnya tengah mengembangkan kasus tersebut. Kata Oki, kasus itu sudah masuk tahap penyidikan dengan menetapkan DP sebagai tersangka.
“Saat ini penyidikan masih terus kami lakukan dan kami kembangkan,” ungkap Alumni Akpol Tahun 2003 tersebut, Senin (10/5/2021).(Redho)