MANADO (detikgo.com)-Politeknik Negeri Manado menyelenggarakan Penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) Pembentukan Badan Pembina dan Pembahasan Kompetensi Politeknik Negeri Manado dengan pemerintah dan industri pariwisata di Hotel Swissbell Maleosan Manado pada hari Selasa (16/3/2021).
Penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan Forum Group Disccussion (FGD) dalam rangka pembukaan Program Studi (Prodi) D4 International Tourism Management (ITM) Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado bekerjasama dengan Pemerintah Kerajaan Inggris dan International Labor Organization (ILO) yang sebelumnya telah dilaksanakan di Hotel Gran Puri Manado pada 8-10 Maret 2021.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara Henry Kaitjily, SH yang dalam kesempatan itu membawakan materi tentang Perkembangan serta Tantangan Pariwisata di Era Pandemi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kerjasama antara Politeknik Negeri Manado dengan Pemerintah Kerajaan Inggris dan International Labor Organization (ILO) melalui pembentukan Prodi ITM. Menurutnya, pembentukan Prodi ITM ini nantinya akan menjadi jawaban atas tantangan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang Minahasa Utara.
Dijelaskannya, KEK Likupang merupakan salah satu dari lima destinasi super prioritas selain Candi Borobudur, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo yang masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang pembangunan tahap awalnya ditargetkan rampung pada tahun 2023 dan diproyeksikan akan menyerap sekitar 6000-an tenaga kerja lokal. Dengan luas area 197,4 hektar, pengembangan KEK Likupang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar yang nantinya akan bermuara pada bangkitnya ekonomi nasional.
Lebih lanjut Kaitjily mengatakan bahwa pengembangan dan pengelolaan termasuk penyediaan infrastruktur dasar kawasan KEK Likupang saat ini dikelola oleh PT Minahasa Permai Resort Development (PT MPRD). Dengan keunggulan alam berupa laut, pantai dan bukit yang indah, didukung warisan budaya yang terjaga serta tingkat aksesibiltas yang memadai, dirinya optimis KEK Likupang mampu menjadi kawasan wisata unggulan baru di Indonesia.
Direktur Politeknik Negeri Manado Dra. Mareyke Alelo, MBA dalam sambutannya berharap bahwa kerjasama antara Politeknik Negeri Manado dengan pemerintah dan industri pariwisata kedepannya dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang baik bagi semua pihak. Alelo menyampaikan bahwa kesepakatan kerjasama ini merupakan suatu pernyataan dan tekad bersama untuk saling mengisi dan melengkapi tugas dan fungsi serta wewenang dalam upaya menciptakan tenaga kerja pariwisata yang terampil dan kompeten di bidangnya. Alelo juga menyampaikan keseriusan Politeknik Negeri dalam melaksanakan komitmennya menyelenggarakan sistem pendidikan yang berkualitas di tengah situasi pandemi serta mengajak semua pihak baik pemerintah maupun industri untuk ikut bersinergi dalam kegiatan vokasi.
Prosesi penandatangan MoU yang menandai dimulainya kerjasama antara Politeknik Negeri Manado dengan pemerintah dan industri pariwisata itu kemudian diawali oleh Henry Kaitjily, SH selaku Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara dan Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA), I Putu Anom Darmaya yang juga menjabat sebagai Pelaksana Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulut.
Penandatanganan MoU ini kemudian dilanjutkan oleh sejumlah instansi pemerintah dan industri pariwisata diantaranya oleh Kepala Dinas Pariwisata Minahasa Tenggara, Sartje O. Taogan, S.Pd. MM; Dinas Pariwisata Minahasa Utara; Perkumpulan Tenaga Ahli Lingkungan Indonesia (PTALI); Muhammad Akmal SH, MH dari Kantor Imigrasi Sulut; Wuri Handoko, SS, M.Si dari Balai Arkeologi; Mike Tjukry, SH dari Ody Dive Jakarta; Rahmad Igman dari PT. Indo Pasifik Holidays Lombok; Christian Tambingon dari Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) Sulut; Mario Pantow dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulut; Merry Karowan dari Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulut; Katiman Herlambang dari Profesional Divers Association; Jenli On Wangke dari Indonesian Chef Association (ICA) Sulut; Yolanda Rachmat dari www.detikgo.com; Richie Kotambunan dari We are Organizers PT. Pasifik Indah Santosa; dan Asosiasi Penyelam Profesional Indonesia (APPI) Sulut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado DR. Bernadain D. Polii, M.Pd; DR. Joice Wagiu dan Anne Moniaga dari Dinas Pariwisata Sulut, Dra. Dianne Rondonuwu, MM.Tour, DR. Diane Tangian, SH. M.Si, DR. Pratidina Tenda, M.Hum, Deisy Andih, SE. M.Si, Benny Towoliu, SE. M.Par, Radjab Djamali, SE. M.Si, dan Jongki Kamagi, S.Pi. M.Si selaku PIC (ILO) Politeknik Negeri Manado dan sejumlah pelaku pariwisata serta owners travel agent. (Yolanda)