Siap Buka Prodi Baru, Politeknik Negeri Manado Gelar FGD Pembentukan Tourism Advisory Board

  • Whatsapp

MANADO (detikgo.com)-Dalam rangka pembukaan Program Studi D4 International Tourism Management (ITM) Jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Manado bekerjasama dengan Pemerintah Kerajaan Inggris dan International Labor Organization (ILO) kembali menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk On The Formation of an Advisory Board and Discussion of The Competencies of The Manado State Polytechnic New Study Program International Tourism Management (ITM).

Kegiatan yang bertempat di Ruang Anoa 1 Hotel Gran Puri Manado dan dijadwalkan berlangsung selama tiga hari (8-10 Maret 2021) ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari para stakeholders terkait Pembentukan Dewan Pembina dan Pembahasan Kompetensi Program Studi Baru Politeknik Negeri Manado International Tourism Management.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan ini, Direktur Politeknik Negeri Manado Dra. Mareyke Alelo, MBA., memaparkan tentang Program Kampus Merdeka yang merupakan kelanjutan dari konsep Merdeka Belajar, dimana implementasi dari program Kampus Merdeka ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi selama dua semester dengan terjun langsung ke masyarakat atau dunia industri melalui program magang.

Lebih lanjut, Alelo memaparkan tentang delapan pilar pokok kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan mahasiswa di luar kampus, meliputi: magang/praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian/riset, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan proyek kemanusiaan. Untuk mengimplementasikan delapan pilar pokok tersebut, dibutuhkan sinergitas antara institusi pendidikan, industri, pemerintah, dan semua pemangku kepentingan. Olehnya, keberadaan Tourism Advisory Board Politeknik Negeri Manado sebagai wadah yang dapat mengakomodir kebutuhan semua pihak benar-benar sangat diperlukan.

Direktur Politeknik Negeri Manado Dra. Mareyke Alelo, MBA (ist)

Alelo yang mengilustrasikan sinergitas antara institusi pendidikan dan dunia industri selama ini ibarat hubungan pernikahan yang kehilangan aspek romantisme dan masih belum berjalan seiring sejalan berharap bahwa nantinya keberadaan Tourism Advisory Board mampu mengembalikan esensi ‘pernikahan’ antara institusi pendidikan dan dunia industri dalam konteks yang sebenar-benarnya sehingga apa yang menjadi kebutuhan semua pihak dapat terpenuhi. Melalui Tourism Advisory Board, Alelo berharap Politeknik Negeri Manado mampu menjawab kebutuhan industri sebagai end users yang nantinya akan mempekerjakan tenaga terampil dengan melahirkan lulusan-lulusan yang professional dan kompeten dibidangnya.

Kegiatan FGD hari pertama yang digelar pada senin (8/3/2021) tersebut dibagi dalam beberapa sesi pemaparan materi, diskusi dan tanya jawab yang menghadirkan Direktur Wisata Alam, Budaya dan Buatan dari Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, Alexander Reyaan yang mempresentasikan materi tentang Advisory Board secara daring dan Dra. Dianne Rondonuwu, MM. Tour yang mempresentasikan materi tentang Profil ITM. Perwakilan dari ILO, Irfan Afandi dan DR. Diane Tangian, SH. M.Si selaku PIC Advisory Board juga memberikan sambutan dan arahan dalam kegiatan ini.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Bidang Kerjasama Antar Lembaga Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Roy Saroinsong, perwakilan Kantor Imigrasi Sulut, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata Kota Manado, Dinas Pariwisata Minahasa Utara, Akademisi Prof. Betel Lagarense, MM.Tour, yang juga sebagai Direktur LSP Pariwisata Bunaken Indonesia, perwakilan asosiasi pariwisata seperti PHRI, ASITA, ASIDEWI, HPI, ICA, owners travel agent serta sejumlah PIC ILO. (Yolanda)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *