Pembatasan Jam Operasional Malam Mencekik Para Pekerja Seni

  • Whatsapp

Langowan(detikgo.com)-Pemberlakuan pembatasan jam operasional yang di lakukan pemerintah demi mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 sangat baik, tetapi seiring jalannya waktu perlu di kaji kembali karena tidak solutif.

Seniman Muda asal Langowan Yermia Mumu SH, menilai Pemberlakuan pembatasan jam operasional di awal tahun 2021 dampaknya mulai di rasakan dan hal tersebut sangatlah tidak efektif dan solutif, menurut Mumu hal tersebut telah melumpuhkan perekonomian bagi parah pelaku usaha seperti rumah makan, rumah kopi dan pusat perbelanjaan serta tempat hiburan.

Bacaan Lainnya

“Pandemi Covid-19 merubah segalanya, aturan yang di terapkan baik Pemerintah Pusat sampai Daerah itu adalah tindakan yang positif dalam memutus mata rantai covid-19, tetapi seiring berjalannya waktu mungkin perlu di evaluasi, terlebih khusus pembatasan jam operasional di malam hari, hampir semua pelaku usaha mengeluhkan hal tersebut, bukan juga cuma itu baru-baru ini teman-teman dari Aliansi Pekerja Seni Sulut Bersatu (APSSB) menuntut pemerintah untuk mencabut aturan pembatasan jam malam, karena hal tersebut hanya dapat membunuh perekonomian masyarakat yang berprofesi sebagai pekerja seni hiburan malam, oleh karena itu Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota terlebih khusus kota manado di harapkan dapat mengkaji kembali aturan tersebut” ucap Mumu.

Menurut Mumu, yang sangat perlu di lakukan bagaimana masyarakat mempunyai kesadaran dalam mematuhi protab kesehatam (prokes)  Dengan wajib memaka masker, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan menjaga jarak.

“Kesehatan itu tergantung dari diri kita sendiri, untuk itu yang perlu kita lakukan cukup mentaati prokes, rajin berolahraga dan memperhatikan asupan tubuh dengan makan makanan yang bergisi itu sudah cukup. tidak perlu pakai batasan-batasan waktu karena aktifitas warga banya yang mengaduh nasib di malam hari, apa bedanya siang dan malam, apakah covid-19 hanya keluar pada malam hari? Jadi yang terpenting dipikirkan pemerintah adalah memperketat aturan perihal protokol kesehatan (prokes) dan mencabut pembatasan jam operasional agar aktifitas ekonomi warga bisa berjalan normal” imbu Yermia

Mumu juga menambahkan pemerintah harus secepatnya mengambil keputusan dan kebijakan dengan memperhatikan polemik yang terjadi akibat pembatasan jam operasional.

“Saya berharap pemerintah secepatnya memperhatikan Polimik pembatasan jam operasional, hal tersebut harus segerah di kaji dan dapat mencabut pembatasan jam operasional yang tidak efektif, agar tidak menimbulkan kagaduhan bagi warga.

saya yakin dengan di cabutnya pembatasan jam operasional dapat menyelamatkan warga dari krisis finansial, perekonomian pasti berjalan dengan baik dan Pemerintah tidak akan terlalu repot mengurusi bantuan-bantuan sosial tetali tetap fokus dalam penerapan protokol kesehatan”. Tutup Mumu.(Redaksi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *