Minahasa(detikgo.com)-Ditengah mewabahnya pandemi virus global Covid-19 ternyata masih juga banyak masalah berbaur dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan satuan kerja perangkat daerah SKPD yang ada di kabupaten Minahasa, padahal berulang kali bupati DR.Ir.Royke O.Roring MSi mengingatkan kepada para jajaranya untuk menghindari kesalahan mal administrasi maupun tindak pidana korupsi yang dapat merugikan masyarakat kabupaten yang dikenal sebagai tanah toar lumimuut ini.
Adalah salah satu pekerjaan yang mendapat sorotan sejumlah kalangan masyarakat yaitu pekerjaan peningkatan jalan desa touure kecamatan langowan barat kabupaten minahasa yang dikerjakan oleh pelaksana pekerjaan CV Olima dengan nomor kontrak 126/ SP/PUTR.BM/2020 yang menggunakan anggaran sebagaimana nilai kontrak sejumlah Rp.720.283.426.93,- (Tujuh Ratus Dua Puluh Juta Dua Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Dua Puluh Enam Rupiah Sembilan Puluh Tiga).
Awalnya pekerjaan tersebut direncanakan sebagai pekerjaan HRS atau hotmix, hal ini didukung dengan pernyataan kepala dinas pekerjaan unum dan tataruang kabupaten minahasa Silvanus Tedy Lumintang.ST kepada crew wartawan saat bersua di halaman kantor dinas PUPR april 2020 bahwa dikabupaten minahasa tidak ada lagi pekerjaan Lapisan Penetrasi LAPEN dan yang ada hanya HRS atau Hotmix pada peningkatan jalan dan pernyataan ini telah mengibuli sejumlah insan pers yang ada di lingkungan pemkab minahasa dengan fakta yang terjadi dilapangan ternyata pekerjaan yang nampak pada peningkatan jalan desa di desa touure hanyalah lapen
Hasil investigasi crew media ini dilokasi pekerjaan bahwa kekecewaan warga masyarakat desa pada pekerjaan tersebut diduga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai spesifikasi teknis sebagaimana diutarakan tante noni salah satu warga touure kecamatan langowan yang diwawancarai wartawan sepulang dari kebun miliknya, Kamis (07/01/2021) kepada wartawan mengatakan bahwa pekerjaan jalan tersebut hasilnya tidak memuaskan bahkan ada yang baru dikerjakan malah sudah mulai retak oleh aliran air
,” Ini pekerjaan kwa asal jadi napa yang di ujung somulai lubang aer so gale,” ucapnya dengan muka yang kusut
Kepala dinas PUPR Kabupaten Minahasa yang didatangi di kantor dinas kelurahan sasaran lingkungan 3 kecamatan Tondano Utara untuk dikonfirmasikan hal ini namun selalu menghindar dan sering tidak berada di kantor.
“Bapak kwa nda ada,dan jarang jaga maso kantor sejak desember ,” ucap piket jaga dikantor tersebut kepada wartawan dalam dialog Manado.(Syaifudin)